Senin, 23 Desember 2013

Fenomena Remaja Gaul Masa Kini


Hai! Apa kabar pembaca blog catatan bocah? Liburan ke mana nih? Di rumah aja? Yasudah terima saja ya, pokoknya kan kita terhindar dari yang namanya sekolah hehe. Jadi liburan kali ini saya akan ngepost tulisan baru di blog saya yang keren banget ini. Ketika teman-teman saya memilih untuk belajar mempersiapkan UN dan SBMPTN di liburan kali ini, saya memilih untuk nulis blog dan main di pottermore. Pilihan yang sangat cerdas bukan? xD

By the way, terima kasih ya sudah meluangkan waktu untuk membaca blog saya, ya memang tulisan-tulisan saya aneh absurd bin ajaib. Setelah saya lihat statistik dari blog ini, saya menyimpulkan bahwa pembaca blog ini umumnya remaja. Kenapa? Karena post terbanyak yang dibaca itu “7 Lirik Lagu Tergalau versi thecatatanbocah.blogspot.com”. Memang kerjaan utama remaja Indonesia selain online itu adalah galau-_-

Ngomong-ngomong tentang remaja, di post saya kali ini saya akan membahas tentang fenomena-fenomena remaja zaman sekarang. Menurut saya ada beberapa fenomena yang sekarang sangat booming dan sepertinya hampir semua remaja melakukannya.

1.  Helm Ditempelin Sticker

Coba kamu lihat helm teman-teman kamu, pasti pada ditempelin sticker kan, sampai gak keliatan itu helm merknya apa. Atau jangan-jangan helm kamu sendiri yang ditempelin sticker? Entah siapa yang memulai menempeli helmnya dengan sticker, sampai hampir semua remaja di Indonesia helmnya ketutupan sticker. Saya mempunyai hipotesis bahwa anak yang ditempelin sticker di helmnya itu bapaknya juragan sticker atau dia sendiri yang juragan sticker, pengusaha muda di bidang sticker.
Biasanya sticker yang ditempel itu sticker band-band hardcore, metal, dan punk. Atau mungkin ada yang pernah melihat helm teman kamu ditempelin sticker Kangen Band atau ST 12 o iya lupa sekarang ST 12 ganti nama jadi Setia Band, maaf Bang Charly aku tidak sengaja, gak bermaksud mengingatkan masa-masa Anda dengan drummer ST 12 yang siapa namanya itu? ipung, pepeng, gepeng? Ah terserahlah. Sumpah demi rambut belah tengah Bang Charly, aku tidak bermaksud.
Eh sampai mana tadi ya?-__- O iya, biasanya yang ditempel itu sticker band-band hardcore, metal, dan punk. Biasaya mereka dapet sticker ini dari beli di abang-abang sticker di pinggir jalan, bisa juga dari beli kaos band metal di distro (saya biasanya dapat sticker lewat cara ini), ada juga yang dapat dari temen yang personil band-band indie metal. Ada nih satu cara yang paling susah dapet sticker band-band metal ini, biasanya kan anak-anak yang helmnya ditempelin sticker itu anak hardcore, nah anak-anak hardcore itu juga kadang bikin gigs yang ngundang band-band indie. Di tengah-tengah bandnya lagi main di panggung, vokalisnya ngelempar sticker bandnya ke penonton. Wah kalau vokalisnya sudah ngelempar sticker, anak-anak ini bisa berebut ngambil stickernya, kadang ada juga yang sampai dorong-dorongan bahkan nonjok. Saya tahu persis kejadian-kejadian kayak gini, saya kan juga anak hardcore, pernah datang ke gigs hardcore juga hehehe.
Satu yang saya gak seneng dari orang yang nempel sticker band di helmnya itu dia gak tau band yang stickernya dia tempel di helmnya. Saya pernah nih nanya ke orang, “Tahu band yang kamu tempel di helm kamu itu gak?”. Terus dia jawab, “Oh ini. Gak tau juga sih nama bandnya apa, asal tempel aja sih hehe”. Mau keren jadi gagal-_-
Ini saya ada contoh helm yang ditempelin sticker band. Gambar boleh ngambil dari mbah google, jadi maaf kalau ini ternyata helm Anda


(hatkor helmet)

2. Anak Gaul Berkalung SLR


Anak-anak ini biasanya berkeliaran di sekolah waktu ada event di sekolah. Jalan kesana kemari mencari alamat jeprat-jepret. Anak gaul berkalung SLR biasanya juga muncul di acara car free day. Coba deh lihat car free day di kota kamu, pasti ada tuh. Biasanya sih mereka ikut klub fotografi gitu dan cari objek foto pas di car free day. Ada juga yang kurang kerjaan jogging sambil ngalungin SLR. Daripada SLRnya jatuh mending kasih ke saya kali. O ya, ada juga anak-anak yang kurang pede kalau hangout bareng temen-temennya tanpa ngalungin SLR. Jadi kemana-mana ngalungin SLR terus, bisa dipastikan setiap selesai hangout dia manggil tukang pijit ke rumah buat mijit lehernya yang kaku gara-gara ngalungin SLR terus. Malang bagi dia, berkah bagi tukang pijit. Hidup tukang pijit!
Oh ya, kamu tau gak? Anak gaul berkalung SLR ini rela menahan sakit di lehernya lho demi terlihat gaul. Menurut legenda, anak gaul berkalung SLR ini jalannya bungkuk karena sering menanggung beban SLR di lehernya. Kasihan sekali :’(
Nih saya punya contoh gambarnya boleh ngambil dari mbah google juga hehe

(gambar yang pas untuk mendeskripsikan)

3. Anak Hardcore

Fenomena yang terakhir, yaitu anak hardcore. Dulu pas tahun 2006-an remajanya kebanyakan anak pop melayu, jadi gayanya mirip-mirip Andika Mahesa sama vokalis band pop melayu yang belah tengah itu. Nah di tahun 2012-2013 ini para remaja memilih meninggalkan aliran pop melayu dan pindah ke aliran hardcore. Jadi, remaja zaman sekarang mengalami evolusi yang lumayan drastis. Zaman sekarang hardcore bukan hanya musik, tapi juga jadi lifestyle. Banyak anak-anak yang dulunya pop melayu jadi anak hardcore. Saya cukup sangsi apakah mereka kuat mendengar distorsi-distorsi di musik hardcore, jangan-jangan setelah denger musiknya langsung migraine. Okay tentang lebih lengkapnya tentang anak hardcore akan dibahas di post selanjutnya blog ini. Sekitar beberapa hari lagi lah ya. Sabar mamen :D
Nih ada foto anak-anak hardcore boleh ngambil dari kaskus gan hehehe :D

 (Hardcore men)


O ya, di liburan kali ini saya berencana datang ke gigsnya Burgerkill. Tahu kan? Band metal dari Bandung itu. Doa-in ya semoga terlaksana, soalnya saya ngefans banget sama burgerkill dan belum pernah dateng ke gigsnya, dan baru sekarang ada kesempatan. Kalau saya jadi meliar di gigsnya Burgerkill, saya pasti akan nulis di blog ini tentang gigsnya.

Wassalam


 

8 komentar:

  1. masih ada yg ketinggalan..

    baju selalu make ukuran XXL.. padahal body S abis.
    kalau naik motor gak megang setang motor, tapi di ujung stang..
    sepatu Macbeth & Vans K.W 100 jadi idola

    hahahhaa :D sukes terus!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. pengen keren tapi kantong kurang mendukung :D

      amin.. makasih bro :D

      Hapus
  2. hahaha sangar kang,,top dah

    BalasHapus
  3. kurang tepat kalau anda sebut jaman sekarang hardcore bukan cuma musik tapi gaya hidup. itu tradisi lama! jaman sekarang, indivifu bisa menyukai puluhan genre dari rockabilly sampai death metal atau keroncong. manusiawi. apalagi dengan perkembangan internet yg cepat

    BalasHapus
    Balasan
    1. tapi menurut pandangan saya, sekarang musik hardcore beserta stylenya bangkit, bisa dilihat melalui seringnya gigs2 hardcore di lingkungan saya. dan lingkungan pertemanan saya yang tiba2 suka musik hardcore dan mengikuti stylenya. tapi pandangan masing2 orang berbeda, tulisan di atas menurut sudut pandang saya :)

      Hapus
  4. btw, burgerkill yg dulu hardcore aja sekarang jadi metal. beside dulu pure hc juga sekarang melodic death metal.

    BalasHapus
  5. Hardcore di era saya saat akhir 90-an dan sekarang sudah terasa sangat berbeda jauh. Dulu spirit hardcore sangatlah terjaga dan kekompakan antar regional salah satunya adalah dengan membuat split album atau kompilasi. Baku hantam dengan aparat saat acara gigs distop secara sepihak karena alasan klise yang super tidak masuk akal. Bahu membahu bersama komunitas lain membentuk jejaring, cut n paste zine and newsletter merebak dimana-mana dan kami bisa membuat jaringan secara konkrit (sesuatu yang kini tergantikan dengan berbagai akses instan dalam internet).Hardcore tidak semata dibangun atas kesukaan kita pada musik tapi hardcore dibangun atas dasar outlook and attitude, persaudaraan, dan kecintaan kita pada hidup. Era itu mungkin tidak akan kembali but lets make hardcore threat again...

    BalasHapus